SEBUAH panorama indah terhampar di depan mata. Sungguh memesona. Pulau Tereweng, sebuah pulau kecil tak berpenghuni yang tampak tenang. Di sebelah kirinya ada Pulau Pantar, merupakan pulau terbesar kedua di Alor, masih lelap tertidur dibungkus dingin pagi itu. Pulau Tereweng terlewati, bertemulah Pulau Pura.
Di hari sepagi itu, pulau kecil yang terletak di depan Selat Kalabahi tersebut sudah menantang setiap mata yang memandang. Puncak Gunung Pura dengan kemiringan medan mendekati 90 derajat nan gersang itu tampak angkuh.
Di depan Wulau Pura ada sebuah pulau kecil, Kepa, demikian pulau ini biasa disebut. Di selat antara Pulau Kepa dan Pulau Alor, ada sebuah fenomena alam yang sangat unik. Pada waktu tertentu, muncul arus dingin. Saat muncul arus dingin ini, ikan-ikan akan melarikan diri ke darat. Munculnya arus dingin ini biasanya pada bulan Februari dan Oktober. Setiap kali peristiwa ini muncul, masyarakat bersama wisatawan menunggu di pinggir pantai untuk mengambil ikan-ikan segar. Dan, dari tepi pantai Alor, mereka menikmati panorama alam sambil menyantap ikan panggang.
Dari ujung Pulau Kepa, Kalabahi, ibukota Kabupaten Alor, tampak ramah menyapa. Beberapa saat setelah melewati Pulau Kepa, kapal merapat ke Pelabuhan Kalabahi. Aktivitas pagi baru dimulai di kota berpenghuni sekitar 30 ribuan jiwa itu. Bukan pemandangan unik di kota kecil itu jika angkutan umum hanya sampai pukul 19.00. Pilihan angkutan setelah jam itu hanyalah panser.
Panser bukanlah kendaraan milik tentara dengan senjata perang. Panser ala Kalabahi adalah mobil jip yang dimodifikasi menjadi kendaraan bak terbuka. Hanya dengan kendaraan ini orang bisa mencapai pelosok-pelosok kabupaten paling timur Propinsi NTT tersebut. Jangan heran kalau Anda bersama-sama dengan kambing dan ayam dalam perjalanan dengan angkutan unik ini.
Meski sarana dan prasarana terbatas, Kalabahi bisa membuat orang betah berlama lama. Terutama bagi mereka yang mencintai keindahan pantai berikut makanan laut, teristimewa ikan. Kota ini terletak di kedalaman sebuah teluk. Di negeri ini, memang banyak kota teluk, seperti Kendari, Jayapura dan Palu, namun Teluk Kalabahi sungguh memesona.
Pesona Teluk Kalabahi dapat dipandang utuh dari Moro, sebuah desa di timur laut kota itu. Hanya beberapa kilometer perjalanan, batas kota terlampaui sudah. Bau tanah di awal musim hujan menyapa indra penciuman. Tanah merah yang basah, daun kening sisa kemarau yang terkulai diguyur hujan seharian, rerumputan kering yang berbaur dengan tunas rumput baru, serta pohon jati yang tampak mulai menghijau menjadi pemandangan yang selalu hinggap di mata, sepanjang jalan menuju Moro.
Ketika gerimis perlahan mulai menghilang, kabut tipis tampak berkejaran di langit yang mulai cerah. Dari balik sebuah bukit kecil di batas mata memandang, ada warna-warni yang bersatu membentuk pelangi yang memanjang menggapai langit. Sementara dari lereng sampai puncak bukit yang tampak dari kejauhan, hutan kemiri membentang. Warna putih bunga kemiri yang tampak merata itu adalah panorama tersendiri yang indah menyapa mata.
Beberapa kilometer berselang tampak laut biru membentang di Selat Kalabahi. Permukaan laut bening dan tenang laksana sebuah cermin raksasa. Pada pagi dan senja hari kita bisa menyaksikan perahu-perahu nelayan yang terapung tenang di atas laut atau perahu motor yang melintas mengangkut penumpang serta barang dari dan ke Kalabahi.
Lautnya selalu teduh, tanpa gelombang. Berada di pinggiran pantai Teluk Kalabahi, bagaikan berada di pinggiran sebuah danau yang luas. Sinar mentari senja yang memantul di permukaannya memberikan nuansa indah nan romantis. Beberapa mil di depan, tampak Kota Kalabahi pasrah menyambut senja.
Perjalanan ke Alor rasanya belum lengkap kalau tidak berusaha mengunjungi dan mengenal budaya khas masyarakat setempat. Masyarakat Alor adalah kumpulan komunitas yang memiliki keragaman etnolinguistik (bahasa dan etnik) dengan pola interaksi yang khas. "Di Alor, ada belasan bahasa dan puluhan etnik. Satu kecamatan, bahkan desa, memunyai bahasa sendiri. Saya sendiri hanya bisa menguasai dua bahasa, yakni bahasa dari daerah ayah clan ibu," kata Udin Djawa, seorang jurnalis di Alor.
Budaya Alor juga unik. Dalam ritual-ritual tertentu, budaya Alor di daerah pedalaman seolah lepas sama sekali dengan budaya masyarakat NTT lainnya. Namun, budaya masyarakat pantai umumnya masih memiliki benang merah dengan budaya Pulau Alor sering pula disebut Pulau Moko. Pasalnya, di pulau ini terdapat ribuan jenis moko atau nekara, sejenis bejana perunggu peninggalan kebudayaan Dongson, Vietnam, dari 300 tahun sebelum Masehi sampai tahun 200-an Masehi. Di seluruh Indonesia, peninggalan sejarah serupa moko ini mungkin hanya ada di Alor.
Entah mengapa benda ini bisa sampai di Alor dan menjadi benda yang dikeramatkan. Yang jelas, bagi warga Alor, moko memunyai nilai sosial, ekonomis, dan mistis religius yang tinggi. Moko menjadi benda ekonomi yang dipertukarkan dengan makanan, pakaian, atau hewan. Ketika dijadikan mas kawin, maka moko sudah menjadi penentu status sosial dan martabat suku, baik di pihak laki-laki maupun perempuan.
Namun, fungsi moko tidak sebatas itu. Moko menjadi benda sakral yang memiliki kekuatan mistis religius ketika dihadirkan dalam sebuah upacara adat. Moko bisa dijadikan alat musik pukul semacam fungsi gong dalam ritual adat yang sakral. Bebunyian yang dihasilkan media moko akan menghadirkan rasa bersatu antara orang-orang Alor dan para leluhurnya. Sebuah pesona wisata budaya yang sayang jika dilewatkan ketika menginjakkan kaki di Nusa Kenari ini.
sumber : http://spiritentete.blogspot.com
Tuk’ smua ayah d dunia n special thank’s buat Papa
Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya. Lalu bagaimana dengan Papa? Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng. Tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau
lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil……Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu…Kemudian Mama bilang : “Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya” , Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka…. Tapi sadarkah kamu? Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang” Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :”Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”. Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja….Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”. Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga.. Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama…. Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia….. :’) Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu.. Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir… Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut-larut…Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. . Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?” Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa”
Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti… Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa
Ketika kamu menjadi gadis dewasa….Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…Papa harus melepasmu di bandara. Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu? Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati… Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa. Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…
Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : “Tidak…. Tidak bisa!” Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu”. Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”
Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya. Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..Karena Papa tahu…..Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti…
Dan akhirnya….Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia…. Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis? Papa menangis karena papa sangat Bahagia!
Kemudian Papa berdoa….Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: “Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik….Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik….Bahagiakanlah ia bersama suaminya….”
Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih….
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya….
Papa telah menyelesaikan tugasnya….
Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita…Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu…
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal apapun.:’)
Tersenyum dan bersyukurlah ketika kamu bisa merasakan kasih sayang seorang Ayah hingga tugasnya selesai….
Jika kamu mengalaminya, Kamu adalah salah satu orang yang beruntung…
Peace….
(Thomas Tjahja - milis Single Katolik)